Tuesday, February 25, 2020

Syarah Riyadhus Shalihin Bab 67. Makruhnya Mengharapkan Kematian Dengan Sebab Adanya Bahaya Yang Menimpanya, Tetapi Tidak Mengapa Jika Karena Takut Akan Adanya Fitnah Dalam Agama.

Hadits 583.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: « لَا يَتَمَنَّ أَحَدُكُمُ الْمَوْتَ إِمَا مُحسِنًا، فَلَعَلَّهُ يَزْدَادُ، وَإِمَّا مُسِيْئًا فَلَعَلَّهُ يَسْتَعْتِبُ » مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ، وَهَذَا لَفْظُ اْلبُخَارِيِّ.

وَفِي رِوَايَةٍ لِمُسْلمٍ عٕنٍ أَبِي هُريْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: « لَا يَتَمَنَّ أَحَدُكُمُ المَوْتَ، وَلَا يَدْعُ بِهِ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَهُ، إِنَّهُ إِذَا مَاتَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ، وَإِنَّهُ لَا يَزِيْدُ الْمُؤْمِنَ عُمْرُهُ إِلاَّ خَيْرًا » .
Daripada Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwasanya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Tidak ada seorang pun dari kalian yang boleh meminta untuk mati. Seandainya dia orang baik bisa jadi kebaikannya akan bertambah dan seandainya dia jahat bisa jadi dia bertaubat.”

[Shahih Al-Bukhari no. 5673, 7235]

Dalam riwayat Muslim: Daripada Abu Hurairah radhiyallahu anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Tidak ada seorang pun dari kalian yang boleh meminta untuk mati dan jangan berdoa agar mati sebelum kematian itu datang. Kerana seseorang jika sudah mati, terputuslah semua amalnya. Dan bagi seorang mukmin, umur tidaklah akan memberi tambahan untuknya melainkan kebaikan.”

[Shahih Muslim no. 2682]

Hadits 584.
وَعَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَا يَتَمَنَّيَنَّ أَحَدُكُمُ الْمَوْتَ لِضُرٍّ أَصَابَهُ فَإِنْ كانْ لَابُدَّ فَاعِلاَ، فَلْيَقُل: اللَّهُمَّ أَحْيِنيِ مَا كَانَتِ الْحَيَاةُ خَيْراً لِي، وَتَوَفَّنِي إِذَا كَانَتِ اْلوَفَاةُ خَيْرًا لِي » مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
Daripada Anas radhiyallahu anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Jangan sekali-kali ada seorang dari kalian mengharapkan kematian lantaran musibah menimpanya, tetapi kalau ia terpaksa harus melakukannya, maka hendaknya dia membaca,

“Allahumma ahyini maa kaanati al-hayaatu khairan lii, wa tawaffani idza kaanati al-wafaatu khairan lii.”

Artinya, “Ya Allah, lanjutkan hidupku, jika hidup itu lebih baik bagiku dan matikan aku jika kematian itu lebih baik bagiku.”

[Shahih Al-Bukhari no. 5671 dan Muslim no. 2680]

Hadits 585.
وَعَنْ قَيْسِ بْنِ أَبِي حَازِمٍ قَالَ: دَخَلْنَا عَلَى خَبَابِ بْنِ اْلأَرَتِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ نَعُوْدُهُ وَقَدِ اكْتَوَى سَبْعَ كَيَّاتٍ فَقَالَ: إِنَّ أَصْحَابَنَا الَّذِيْنَ سَلَفُوْا مَضَوْا، وَلَمْ تَنْقُصْهُمُ الدُّنْيَا، وَإِنَّا أَصَبْنَا مَا لَا نَجِدُ لَهُ مَوْضِعًا إِلاَّ التُّرَابَ وَلَوْلاَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَانَا أَنْ نَدْعُوَ بِالْمَوْتِ لَدَعَوْتُ بِهِ ثُمَّ أَتَيْنَاهُ مَرَّةً أُخْرَى وَهُوَ يَبْنِي حَائِطًا لَهُ، فَقَالَ: إِنَّ الْمُسْلِمَ لَيُؤْجَرُ فِي كُلِّ شَيْءٍ يُنْفِقُهُ إِلاَّ فِي شَيءٍ يَجْعَلُهُ فِي هَذَا التُّرَابِ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ، وَهَذَا لَفْظُ رِوَايَةِ اْلبُخَارِيَّ.
Daripada Qais bin Abi Hazim radhiyallahu anhu dia berkata, “Kami pernah menjenguk Khabbab bin Al-Arats radhiyallahu anhu yang waktu itu, telah melakukan pengobatan dengan (kay) besi panas sebanyak tujuh kali.”

Kemudian dia berkata, “Sesungguhnya sahabat-sahabat kita telah pergi dan mereka tidak tergoda oleh dunia, sedang kita kini telah tertimpa musibah yang tidak kita dapati baginya tempat kecuali tanah. Seandainya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak melarang kita untuk meminta mati, pasti aku telah berdoa untuk memintanya.

Kemudian pada lain waktu kami kembali menjenguknya dan dia sedang membangun pagar lalu dia berkata, “Seorang muslim mendapat pahala dari apa saja yang dibelanjakannya, kecuali untuk membangun sesuatu di atas tanah ini.”

[Shahih Al-Bukhari no. 5672 dan Muslim no. 2681]

Sunday, February 9, 2020

Syarah Riyadhus Shalihin Bab 66. Sunnah Ziarah Kubur Bagi Kaum Lelaki Dan Apa Yang Harus Dibaca Penziarah.

Hadits 579.
عَنْ بُرَيْدَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: « كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ اْلقُبُوْرِ فَزُوْرُوْهَا » رَوَاهُ مُسْلِمٌ. وَفِي رِوَايَةٍ « فَمَنْ أَرَادَ أَنْ يَزُوْرَ اْلقُبُوْرَ فَلْيَزُرْ فَإِنَّهَا تُذَكَّرُنَا بِاْلآخِرَةِ » .
Daripada Buraidah radhiyallahu anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Dahulu aku melarang kalian dari ziarah kubur, namun sekarang berziarahlah kalian.”

Dalam riwayat lain, “Maka barangsiapa yang ingin berziarah ke kubur, silakan dia berziarah, kerana ziarah kubur itu mengingatkan kita kepada akhirat.”

[Shahih Muslim no. 977]

Hadits 580.
وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: كَانَ رَسُوْلُ اللهِ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، كُلَّمَا كَانَ لَيْلَتُهَا مِنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْرُجُ مِنْ آخِرِ اللَّيْلِ إِلَى اْلبَقِيْعِ، فَيَقُوْلُ: « السَّلَامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِيْنَ، وَأَتَاكُمْ مَا تُوْعَدُوْنَ، غَدًا مُؤَجَّلُوْنَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِأَهْلِ بَقِيْعِ اْلغَرْقَدِ » رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
Daripada Aisyah radhiyallahu ‘anha dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bermalam di tempatnya, baginda keluar pada penghujung malam ke pemakaman Baqi, lalu baginda mengucapkan,

“Assaalamu 'alaikum daara qaumin mu' miniin, wa aataakum ma tuu'aduuna ghadan mu'ajjaluuna, wa innaa insyaa Allahu bikum laahiquuna. Allahummaghfir li ahli al-Baqi'il gharqadi.” 

Artinya: Keselamatan atas kalian wahai penghuni negeri kaum mukminin, telah datang apa yang dijanjikan kepada kalian. Besok (urusan kalian) ditangguhkan, kami Insya Allah akan menyusul kalian, Ya Allah ampunilah penghuni pemakaman Baqi' Al-Gharqad).

[Shahih Muslim no. 974]

Hadits 581.
وَعَنْ بُرَيْدَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعَلِّمُهُمْ إِذَا خَرَجُوْا إِلَى الْمَقَابِرِ أَنْ يَقُوْلَ قَائِلُهُمْ: « السَّلَامُ عَلَبْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ، أَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ » رَوَاهُ مُسْلِمٌ. 
Daripada Buraidah radhiyallahu anhu dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan sahabat baginda apabila pergi ke kubur agar membaca,

“Assalamu 'alaikum ahlad Diyaar minal mu'miniina wal muslimiina, wa innaa insyaa Allahu bikum laahiiquuna as' alullaaha lanaa wa lakumul 'aafiyata.”

Artinya: Keselamatan atas diri kalian wahai kaum mu'minin dan muslimin penghuni negeri ini, kami insya Allah akan menyusul kalian, Aku memohon kepada Allah keselamatan bagi kami dan kalian.

[Shahih Muslim no. 975]

Hadits 582.
وَعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، رَضَيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: مَرَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِقُبوْرٍ بُالْمَدِيْنَةِ فَأَقْبَلَ عَلَيْهِمْ بِوَجْهِهِ فَقَالَ: « السَّلَامُ عَلَيْكُمْ يَا أَهْلَ اْلقُبُوْرِ، يَغْفِرُ اللهُ لَنَا وَلَكُمْ، أَنْتُمْ سَلَفُنَا وَنَحْنُ بِاْلأَثَرِ » رَوَاهُ التِّرْمِذِيَّ وَقَالَ: حَدِيْثٌ حَسَنٌ.
Daripada Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melewati pemakaman di Madinah, lalu baginda mengadap ke pemakaman itu sambil mengucapkan,

“Assalamu 'alaikum ya ahlal qubuuri yaghfirullaahu lanaa wa lakum antum salafuna wa nahnu bil atsar.”

Artinya: Keselamatan atas kalian wahai ahli kubur, semoga Allah mengampuni kami dan kalian, kalian pendahulu kami dan kami akan menyusul kamu semua.

[Hr At-Tirmidzi no. 1053 dinilai Dhaif oleh Syaikh Al-Albani dalam Dhaif Al-Jami no. 3372 dan Dhaif At-Tirmidzi no. 172]

Syarah Riyadhus Shalihin Bab 78. Perintah Bagi Para Penguasa Untuk Bersikap Lembut Dan Kasih Sayang Terhadap Rakyat Serta Larangan Menipu Rakyat Atau Berlaku Keras Terhadap Mereka Juga Mengabaikan Keperluan mereka.

  Allah ﷻ berfirman : ۞وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ۞ “Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang beriman...