Thursday, August 12, 2021

Syarah Riyadhus Shalihin Bab 77. Marah Ketika Syariat Dilanggar Dan Membantu Untuk Kemenangan Agama Allah.

 Allah ﷻ berfirman:
۞ذَٰلِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ حُرُمَاتِ اللَّهِ فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ عِنْدَ رَبِّهِ۞
Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan apa yang terhormat di sisi Allah (hurumat), maka itu lebih baik baginya di sisi Tuhannya.(QS. Al-Hajj: 22: 30)

Allah ﷻ berfirman:
۞ إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ۞

“Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad: 47: 7)

Hadits 647.
وَعَنْ أَبِي مَسْعُوْدٍ عُقْبَةَ بْنِ عَمْرٍو البَدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ إلَى النَّبيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: إِنِّي لَأتَأَخَّر عَنْ صَلَاةِ الصُّبْحِ مِنْ أجْلِ فلَانٍ مِمَّا يُطِيْلُ بِنَا، فَمَا رَأيْتُ النَّبيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَضِبَ فِي مَوْعِظَةٍ قَطُّ أَشَدَّ مِمَّا غَضِبَ يَومئذٍ، فَقَالَ: يَا أَيهَا النَّاسُ: إنَّ مِنْكُمْ مُنَفِّريْنَ . فَأَيُّكُمْ أَمَّ النَّاسَ فَليُوجِزْ، فَإنَّ مِنْ وَرَائِهِ اْلكَبِيرَ وَالصَّغِيْرَ وَذَا الْحَاجَةِ » مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
Daripada Abu Mas'ud Uqbah bin Amr Al-Badri radhiyallahu anhu, dia berkata, “Seorang lelaki pernah datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu berkata, “Aku terpaksa mundur dari shalat jamaah Subuh kerana fulan memanjangkan bacaannya.”

Uqbah berkata, “Aku belum pernah melihat Rasulullah marah saat memberi nasihat melebihi kemarahannya pada hari itu,” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai sekalian manusia sesungguhnya di antara kalian terdapat orang yang suka membuat orang lari (dari agama), siapa pun diantara kalian jika menjadi imam hendaklah mempersingkatnya, kerana di belakang ada orang tua, anak kecil dan orang yang memiliki keperluan.”

[Shahih Al-Bukhari no. 6114 dan Shahih Muslim no. 2609]

Hadits 648.
وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: قَدِمَ رَسُوْلُ اللِه صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ سَفَرٍ، وَقَدْ سَتَرْتُ سَهْوةً لِي بقِرامٍ فَيْهِ تَمَاثيلُ، فَلمَّا رآهُ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَتْكَهُ وَتَلَوَّنَ وَجْهُهُ وَقَالَ: « يَا عَائِشَةُ: أَشَدُّ النَّاسِ عَذَابًا عِنْدَ اللهِ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ الَّذيْنَ يُضَاهُوْنَ بِخَلقِ اللهِ » مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

Daripada Aisyah radhiyallahu anha, dia berkata, “ketika Rasulullah datang dari bepergian, baginda dapati aku telah menutupi ruang tengah rumah dengan tabir yang ada gambar patung, tatkala Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam melihatnya, baginda mengoyaknya dan wajah baginda mula berubah, lalu bersabda, “Wahai Aisyah, manusia yang paling berat siksaannya pada hari kiamat adalah mereka yang meniru-niru ciptaan Allah.”

[Shahih Al-Bukhari no. 3224, 5954 dan Muslim no. 2107]

Hadits 649.
وَعَنْهَا أَنَّ قُرَيْشًا أَهَمَّهُمْ شَأْنُ الْمَرْأةِ الْمَخزُوْمِْيَّةِ الَّتِي سَرَقَتْ فَقَالُوْا: مَنْ يُكلِّمُ فِيْهَا رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؟ فَقَالُوْا: مَنْ يجْتَرِيءُ عَلَيْهِ إِلاَّ أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ حِبُّ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؟ فَكَلًَّمَهُ أُسَامَةُ، فَقَالَ رَسُوْل اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: « أَتَشْفَعُ فِي حَدٍّ مِنْ حُدُوْدِ اللهِ تَعَالَى؟ ، » ثُمَّ قَامَ فَاخْتَطَبَ ثُمَّ قَالَ: « إنَّمَا أهْلَكَ مَنْ قَبْلَكُمْ أنَّهُمْ كَانُوْا إِذَا سَرَقَ فِيْهِمُ الشَّرِيْفُ تَرَكُوْهُ، وَإذَا سَرَقَ فِيْهِمُ الضَّعِيْفُ أَقَامُوْا عَلَيْهِ الْحَدَّ، وَايْمُ اللهِ، لَوْ أنَّ فَاطِمَةَ بِنْتِ مُحَمَّدٍ سَرَقَتْ لَقَطَعْتُ يَدهَا » مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

Daripada Aisyah radhiyallahu anha, bahwasanya kaum Quraisy pernah menghadapi persoalan yang menggelisahkan, yaitu tentang seorang wanita suku Al-Makhzumi yang telah mencuri, mereka berkata, “Tidak ada yang berani meminta keringanan untuknya kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam kecuali Usamah bin Zaid, orang kecintaan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam,” akhirnya Usamah yang membicarakan ini kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Apakah kamu akan memberikan syafaat dalam hukum yang telah ditetapkan Allah?” Kemudian Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam berdiri dan berkhutbah, “Sesungguhnya yang membinasakan umat-umat sebelum kalian adalah jika seorang bangsawan mencuri dia dibiarkan dan jika rakyat jelata yang mencuri dia dijatuhi hukuman, Demi Allah, seandainya Fatimah putri Muhammad mencuri, niscaya aku akan potong tangannya.”

[Shahih Al-Bukhari no. 3475, 2648 dan Muslim no. 1688]

Hadits 650.
وَعَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أنَّ النَّبيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى نُخامَةً في القِبلةِ . فشَقَّ ذَلِكَ عَلَيهِ حَتَّى رُؤِي فِي وَجْهِهِ، فَقَامَ فَحَكَّهُ بِيَدِهِ فَقَالَ: « إنَّ أحَدَكُمْ إذَا قَامَ فِي صَلَاتِهِ فَإنَّهُ يُنَاجِي رَبَّهُ، وَإنَّ رَبَّهُ بَينَهُ وَبَيْنَ القِبْلَةِ، فَلَا يَبْزُقَنَّ أََحَدُكُمْ قِبَلَ الْقِبْلَةِ، وَلَكِن عَنْ يَسَارِهِ أَوْ تَحْتَ قَدَمِهِ » ثُمَّ أخَذَ طَرْفَ رِدائِهِ فَبَصقَ فِيهِ، ثُمَّ رَدَّ بَعْضَهُ عَلَى بَعْضٍ فَقَالَ: « أََوْ يَفْعَلُ هَكَذَا» مُتَّفَقٌ عَلَيْهُ.

Daripada Anas ridhiyallahu anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam melihat ludah (dahak) di arah kiblat (masjid), hal itu membuat baginda tidak senang hingga tampak pada pada raut wajahnya, kemudian ia bangun mencuci dengan tangan sambil bersabda, “Sesungguhnya seseorang jika berdiri dalam shalatnya, berarti dia bermunajat dengan Rabbnya, dan sesungguhnya Rabbnya berada antara dia dengan kiblat, maka jangan sekali-kali meludah ke arab kiblat, tetapi meludahlah dahak ke sebelah kiri atau kebawah kakinya.” Kemudian baginda mengambil hujung selendangnya dan meludah padanya kemudian melipatnya dan bersabda, “Atau buat seperti ini.”

[Shahih Al-Bukhari no. 405, 1214 dan Muslim no. 551]

Syarah Riyadhus Shalihin Bab 78. Perintah Bagi Para Penguasa Untuk Bersikap Lembut Dan Kasih Sayang Terhadap Rakyat Serta Larangan Menipu Rakyat Atau Berlaku Keras Terhadap Mereka Juga Mengabaikan Keperluan mereka.

  Allah ﷻ berfirman : ۞وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ۞ “Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang beriman...